Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rah berkata:
"Sesungguhnya Dahlan bukanlah seorang yg Ahli dibidang Hadits, Sejarah, dan Ilmu Kalam.Dia hanyalah Taqlid kpd orang-orang yg juga Taqlid dan hanya Menukil dari kitab2 Mutaakhirin.."
[al A'lam 1/129-130 oleh az Zirikli].
Kitab2 Dahlan diantaranya:
1.kitab Khulashatul Kalam.
2.Kitab Fitnah al Wahhabiyyah.
3.Ad Durar as Saniyyah fi ar Raddi' 'Ala al Wahhabiyyah.
Kitab2 yg berisi Kedustaan2 yg Keji & Mungkar.
Sumber Rujukan dinukil dari:
Buku "Meluruskan Sejarah WAHHABI"/Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as Sidawi/Pustaka al Furqon.
Buku Ahmad Zaini Dahlan yang dijadikan rujukan, sebenarnya dari awal sampai akhir telah dibantah oleh ulama besar ahli hadits asal India, Syaikh Muhammad Basyir As-Sahsawani rah. dalam sebuah kitab yang beliau beri judul, “Shiyanatul Insan ‘an Waswasati Syaikh Dahlan”, yang ertinya, “Penjagaan Terhadap Manusia dari Bisikan-bisikan Ahmad Zaini Dahlan” yang diberikan kata pengantar oleh Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rah. wa ghafara lahu dari Mesir, pada salah satu cetakannya. Kesimpulan dari bantahan beliau kepada Dahlan,
“BAHWA SEMUA TUDUHAN DAHLAN HANYALAH KEDUSTAAN TANPA DIRAGUKAN LAGI, HAL INI DAPAT DIKETAHUI BAGI MEREKA YANG MEMILIKI SECUIL IMAN, ILMU DAN AKAL.”
(Shiyanatul Insan, hal. 485, sebagaimana dalam Da’awa Al-Munawiin, hal. 226)
Karena terlalu banyak dusta Ahmad Zaini Dahlan, sampai-sampai Syaikh Mas’ud An-Nadwi rahimahullah (juga ulama India, bukan ulama Saudi) berkata, “Adapun Ahmad Zaini Dahlan (1204 H/1886 M), maka seakan-akan dia mendekatkan diri (ibadah) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan memusuhi jamaah ini, dan sungguh dia telah melemparkan tuduhan-tuduhan ini berulang kali.”
(Muhammad bin Abdul Wahhab Muslihun Mazlumun wa Muftara ‘Alaihi, hal. 204)
Syaikh Muhammad Basyir As-Sahsawi rah. memaparkan hasil pertemuan langsung dan penelitian beliau terhadap kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rah. da
n murid-muridnya. Beliau berkata,
“Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan pengikut-pengikutnya tidak pernah sekalipun mengkafirkan seorang muslim. Mereka juga tidak pernah berkeyakinan bahwa kaum muslimin hanya mereka saja sedangkan yang berbeda dengan mereka semuanya musyrik. Mereka juga tidak pernah menhalalkan pembunuhan terhadap Ahlus Sunnah dan menawan wanita-wanita mereka. Sungguh aku telah berjumpa dengan lebih dari satu ulama pengikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, aku juga telah banyak menelaah buku-buku mereka, aku tidak menemukan adanya penyimpangan-penyimpangan ini lebih pada sumbernya maupun pengaruhnya. Ini semua hanyalah fitnah dan dusta.”
(Shiyanatul Insan, hal. 486, sebagaimana dalam Da’awa Al-Munawiin, hal. 226)
No comments:
Post a Comment